Sabtu, 27 Desember 2014

KBK vs KTSP vs K13??

Negeriku Sayang, Kurikulummu Malang
Oleh : Tengku Novenia Yahya



            Kurikulum menjadi trend topik pembicaraan yang hangat diperbincangkan belakangan ini. Berawal dari kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Bapak Anies Baswedan pada awal Desember lalu tentang pemberhentian Kurikulum 2013 dan pemberlakuan kembali kurikulum 2006 atau yang akrab disapa dengan KTSP, hingga kini kurikulum menjadi salah satu pokok permasalahan yang paling disorot hampir di setiap kalangan.

            Sebelum membahas kurikulum lebih lanjut, kita perlu tahu terlebih dahulu defenisi dari kurikulum itu sendiri. Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang defenisi kurikulum. Namun, pada tulisan ini saya akan mengambil pengertian kurikulum dari sudut pandang yuridis. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 yang dimaksud dengan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Mengacu pada pengertian ini, maka tampak jelas bahwa induk dari proses belajar dan pembelajaran pada sebuah lembaga pendidikan adalah kurikulum. Maka, tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan kurikulum sangatlah penting di dunia pendidikan.

Sabtu, 08 November 2014

Cerita dari Negeri Gurindam



            Siapa yang mengenal Negeri Gurindam? Atau mungkin pertanyaannya bisa diubah menjadi siapa yang tidak mengenal Negeri Gurindam? Ya, lebih tepatnya Kepulauan Riau. Tepat 20-24 Oktober 2014 yang lalu Allah Swt memberikanku kesempatan untuk menginjakkan kaki di tanah serumpunnya Riau itu. Alhamdulillah aku dipercayai mewakili Riau untuk mengikuti Lomba Pidato Remaja dalam Ajang Pekan Bahasa Se-Sumatera 2014 yang diadakan di Kepulauan Riau setelah sebelumnya aku berhasil meraih juara 1 dalam lomba pidato remaja se-Riau.

            Sebenarnya event ini juga sudah lama menjadi daftar targetku, lebih tepatnya target untuk bisa menginjakkan kaki di Kepulauan Riau. Entah kenapa, sejak masih SMA aku sangat ingin berkunjung ke Kepulauan Riau yang dijuluki sebagai “Negeri Gurindam” tersebut. Setelah kemarin sempat mengusulkan acara Gebyar Fisika VIII agar diadakan di Kepulauan Riau tidak dipenuhi oleh pihak kampus, akhirnya tiket ke Kepulauan Riau aku dapatkan melalui Lomba Pidato Remaja ini. Sungguh, cara Allah Swt untuk mengantarkan mimpi hamba-Nya menjadi nyata diwujudkan dengan cara yang berbeda-beda.. :’)

Sabtu, 27 September 2014

Sepenggal Cerita di Tanah Dayak

          

          Kurang lebih seminggu yang lalu aku diberi hadiah oleh Allah SWT untuk dapat menginjakkan kaki di tanah Dayak. Ya, tepatnya di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Melalui seni baca puisi Allah mengantarkanku ke ajang nasional yang diberi nama PEKSIMINAS (Pekan Seni mahasiswa Nasional) ke-XII.
Ajang ini sebenarnya udah aku targetkan sejak dua tahun yang lalu. Aku mengenal PEKSIMINAS ketika mengikuti FLS2N (Festival Lomba Seni Mahasiswa Nasional) 2012 di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Waktu itu aku masih kelas 2 SMA. Dalam konteks lomba yang sama ketika mengikuti FLS2N (red : cabang baca puisi), aku udah targetkan harus tetap ikut lomba yang sejenis ketika nanti duduk di bangku kuliah. Alhamdulillah, Allah menjabah do’aku di tahun 2014 melalui PEKSIMINAS ini :’)

Kamis, 26 Juni 2014

Lancang Kuning-ku di Lombok

Buka-buka folder lama di laptop, eh nemu yang satu ini ^.^ Puisi amatiran ciptaanku sendiri yang waktu itu aku bawain di Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat. Waktu itu alhamdulillah aku mewakili Provinsi Riau di ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2012, tepatnya cabang Cipta dan Baca Puisi. Yah, walau pun belum bisa mengharumkan nama Provinsi Riau di Nasional jadi juara, tapi lumayan lah jadi finalis 15 besar udah bangga . Hehe.. Puisi ini aku siapin seminggu sebelum keberangkatan ke Lombok. Jadi waktu itu ceritanya lagi di karantina di Nuansa Hotel Pekanbaru. Pelatihnya salah satu penyair Riau, Bapak Herman Rante. Wiih, seneng banget dah pokoknya bisa dilatih sama si penyair Riau . Berharapnya nanti suatu saat bisa bawa nama Riau lagi di lomba apa pun itu . Aamiin :')
Nih dia puisinya  ^.^

Lancang Kuning
Karya : Tengku Novenia Yahya

Tersebutlah kisah
di tanah melayu
Dua patih gagah perkasa
di bawah tahta Datuk Laksmana
dalam naungan Kerajaan Bukit Batu


Selasa, 24 Juni 2014

Wajah Pendidikan? Buram!

            Berbicara mengenai pendidikan, maka tentu akan berbicara mengenai kehidupan. Bagaimana tidak, dari kecil hingga akhir hayat nanti kita akan terus menempuh jalan yang diberi nama “pendidikan”. Baik formal atau pun non formal tetap saja ia bernama “pendidikan”.
Ya, pendidikan memang tak asing lagi di telinga. Bahkan sangat tak asing bagi kita yang notabenenya adalah mahasiswa/i yang selalu disebutsebut sebagai agent of change. Walau demikian, namun tak banyak dari kita yang paham makna dari pendidikan itu sendiri. Baik, mari saya jelaskan apa itu sebenarnya pendidikan.
       Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
            Jika kita mengacu pada pengertian di atas, maka jelaslah bahwa tujuan dari pendidikan tak lain tak bukan adalah untuk memanusiakan manusia dengan cara mengembangkan potensi dirinya. Artinya, pendidikan merupakan sarana yang dipergunakan untuk menjadikan manusia sebagai seseorang yang berkarakter dan berakhlak mulia sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Sungguh sangat mulia tujuanmu, pendidikan !

Sistem Magnetik Bumi, Salah Satu Kekuasaan Sang Pencipta - My First Essay

Alhamdulillah kali ini aku bisa nge posting essay ku yang pertama. Berbeda dengan tulisan yang lainnya, kali ini aku nyoba nulis essay fisika.. Yap, sebenarnya pembuatan essay ini guna memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen Fisika Dasar II di semester 2. Alhamdulillah, aku sangat menyukai tugas ini. Tugas yang indah di akhir semester 2 :) 
Semoga bisa bermanfaat bagi semua ^.^


Sistem Magnetik Bumi, Salah Satu Kekuasaan Sang Pencipta
Oleh : Tengku Novenia Yahya

    Magnet, satu kata ini mungkin tak asing lagi di telinga kita. Apalagi bagi orang-orang yang kesehariannya berkutat dengan ilmu fisika pastilah sudah tahu jika berbicara mengenai magnet maka pasti akan berhubungan dengan fisika.
Mungkin beberapa dari kita yang mendengar kata magnet , pikirannya akan langsung terlintas ke masa kecil. Ya, masa kanak-kanak yang dengan asyiknya akan riang gembira ketika bermain dengan dua benda berbentuk batangan atau bulatan berwarna hitam pekat apabila didekatkan akan saling tarik menarik atau saling tolak menolak. Di masa kanak-kanak, sungguh hal semacam ini dianggap sebagai sebuah permainan yang sangat menyenangkan. Namun, tentu saja sebagai anak-anak belum tahu bahwa itu adalah benda magnetik dan belum sempat terfikir mengapa hal itu bisa terjadi. Kejadian yang dianggap menyenangkan bagi anak-anak itu adalah karena adanya efek yang ditimbulkan oleh medan magnet di sekitar dua batangan logam besi tersebut.
Baik, saya akan jelaskan dari mana asal muasal magnet yang dari tadi sudah saya sebut-sebut. Dari web586.blogspot.com yang saya baca, dikatakan bahwa pada zaman dahulu kala, terdapat batu-batuan berwarna gelap yang ditemukan di Asia Kecil, tepatnya di daerah Magnesia. Batu-batuan itu disebut magnet karena ditemukan di Magnesia, sesuai dengan nama tempat ditemukannya. Batu-batuan magnet tersebut dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi dan beberapa bahan lainnya. Berdasarkan sejarah ditemukannya magnet ini, dapat disimpulkan bahwa magnet adalah kemampuan suatu benda untuk menarik benda-benda lain yang berada disekitarnya.
Sedangkan menurut Wikipedia , yang dimaksud dengan magnet adalah suatu objek yang mempunyai suatu medan magnet. Medan magnet itu sendiri merupakan daerah di sekitar magnet di mana magnet lain masih dapat dipengaruhi oleh gaya magnet jika berada pada daerah itu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa magnet adalah benda yang memiliki medan magnet yang dapat menarik benda-benda lain di sekitarnya.

Minggu, 09 Maret 2014

Ada Apa dengan UKT ?

           UKT , tiga huruf ini memang sangat populer pada saat ini, terutama di kalangan civitas akademika kampus. Kepopularan UKT hampir menyaingi kepopuleran drama korea dan lagu-lagu K-Pop terbaru yang juga tidak asing lagi menjadi pembicaraan hangat mahasiswa. Bagaimana tidak, akibat UKT yang merupakan singkatan dari Uang Kuliah Tunggal ini banyak masalah-masalah baru yang menjerat mahasiswa, khususnya mahasiswa angkatan 2013 . Ya, apalagi namanya kalau bukan masalah ekonomi.
             Baik, mari sedikit saya jelaskan dari mana asal muasal tiga huruf yang kontroversinya tidak ada habis-habisnya hingga saat ini. Berbicara masalah “ UKT “ sudah jelas akan membicarakan masalah “ uang “ . Berbicara masalah uang tentu tidak akan lepas dari yang namanya permasalahan ekonomi . Tidak dapat dipungkiri bahwa tuntutan pemenuhan kebutuhan manusia dari segi ekonomi sangatlah banyak. Salah satunya adalah UKT yang menjadi kategori baru dalam daftar permasalahan mahasiswa 2013.

Sabtu, 18 Januari 2014

OPINI : " Kurikulum 2013, Yes or No ? "

Menurut salah satu buku yang pernah aku baca ( lupa judulnya apa ) , " tebarkanlah tulisanmu pada dunia " , "share your world to the world " . So, atas dasar semangat inilah aku nge posting opini  ini setelah sebelumnya aku posting artikel tentang Pancasila :D Yaa barangkali ada yang butuh referensi bacaan tentang kurikulum 2013 yang pro-kontranya sampe sekarang gak ada habis-habisnya, maka tulisan di bawah ini mungkin bisa sedikit membantu mindset anda :) 

Kurikulum 2013, Yes or No ?

Kurikulum 2013 menjadi trend topik belakangan ini. Hampir setiap media massa memberitakan hal mengenai implementasi kurikulum 2013. Ada yang memberikan tanggapan positif dan ada pula yang memberikan tanggapan negatif. Berbagai kalangan masyarakat pun ramai yang ikut menyuarakan pendapatnya mengenai program baru Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ini, mulai dari guru , murid orang tua bahkan mahasiswa/mahasisiwi ikut berkomentar .
            Saya pribadi lebih setuju dengan pendapat yang memberi respon positif. Menurut saya pemerintah sudah mengambil langkah yang tepat untuk melakukan pergantian kurikulum, sebab pergantian kurikulum memang merupakan salah satu program wajib Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang dilakukan setiap 5 tahun sekali. Tujuannya adalah untuk melakukan evaluasi dan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
            Menurut Sukemi, staf khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bidang Komunikasi dan Media , kurikulum 2013 merupakan konsep pendidikan hyang membangun  karakter kejujuran bagi peserta didik (www.litbang.kemdikbud.go.id). Ini artinya kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mengutamakan pendidikan berkarakter.
Jika kita tinjau di lapangan tak dapat dipungkiri bahwa karakter merupakan masalah yang sangat krusial yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini. Melihat moral anak bangsa sekarang yang sangat memprihatinkan maka kurikulum 2013 ini memang merupakan salah satu langkah yang tepat bagi pemerintah untuk membenahi karakter anak bangsa melalui pendidikan.
Salah satu alasan beberapa pihak tidak setuju dengan kurikukulum 2013 adalah karena adanya pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD. Padahal hal ini jelas sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia. Di tengah pesatnya arus globalisasi identitas bahasa Indonesia semakin tenggelam. Maka melalui kurikulum 2013 menunjukkan bahwa pemerintah telah mengambil solusi yang tepat untuk meningkatkan nasionalisme bangsa.

Pancasila Bukanlah Ideologi, Melainkan Sebuah Falsafah

            Pancasila bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi kita. Sebagai seorang Warga Negara Indonesia ( WNI ) tentunya sudah mengenal pancasila sejak dini, yakni sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Bagaimana mungkin tidak mengenalnya, sebab sejak pelaksanaan upacara bendera setiap Hari Senin di Sekolah Dasar (SD) hingga di berbagai pelaksanaan upacara bendera lainnya hingga saat ini teks pancasila selalu dibacakan oleh pembina upacara.Pancasila pun menjadi pelajaran pokok di berbagai tingkat pendidikan di Indonesia yang dimuat dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).Hal ini sesuai dengan pasal 37 UU No. 20 tahun 2003 yang sangat jelas menyatakan bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang memuat pendidikan pancasila wajib diberikan di sekolah mulai dari pendidikan dasar, menengah hingga perguruan tinggi.Jadi, otomatis masyarakat Indonesia sudah mengenal pancasila.
            Pancasila bukanlah hanya sekedar nama saja. Namun, pancasila memuat nilai-nilai yang terkandung di dalam 45 butir-butir pancasila. Kita pun selalu diajarkan berbagai hal yang bersangkutan dengan pancasila di sekolah.Salah satunya yakni selama ini kita diajarkan mengenai ideologi pancasila. Pernyataan bahwa “ Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia” pun tidaklah asing lagi bagi telinga kita. Bahkan pada materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kelas 2 SMP pada bab 1 semester 1 pun mengajarkan kita tentang pancasila sebagai pandangan hidup atau ideologi Negara Indonesia. Hal yang dipertanyakan sekarang adalah apakah pancasila itu benar-beanr merupakan ideologi Negara Indonesia ? Sebab tidak sedikit berita-berita di media massa yang kontra menyinggung pernyataan ini.