Jumat, 10 Juni 2016

Mengejar Sertifikat Nasional ke Kota Padang!

        


         Seperti biasanya, sebelum mulai mengerjakan tugas-tugas kuliah atau mengulang materi pembelajaran di kampus, aku menyempatkan diri untuk membuka halaman facebook. Kali ini bukan iseng baca timeline orang-orang di facebook. Tapi targetannya adalah “cari event tingkat nasional”! Ya, ini sudah Bulan April mendekati Mei. Seleksi awal tingkat nasional Pilmapres (Pemilihan Mahasiswa Berprestasi) 2016 akan mulai dilaksanakan. Aku masih punya waktu untuk mencari sertifikat nasional dari kegiatan nasional agar menjadi tambahan nilai ketika seleksi administrasi Pilmapres nasional nanti.
            Selang beberapa menit melihat-lihat halaman facebook, aha! Akhirnya aku menemukan sebuah pamflet berisi informasi pelatihan pemuda nasional. School for Nation Leaders. Begitu nama kegiatannya. Penyelenggaranya adalah Forum Negarawan Muda. Hmmm organisasinya bukan organisasi yang kukenal. Tapi, sepertinya ini kegiatan bagus. Ditambah lagi ada beberapa pilihan kota jika ingin mendaftar event ini. Kabar baiknya, salah satu kota di Pulau Sumatera masuk dalam daftar penyelenggara. Kota Padang! Wow, ini kesempatan bagus. Karena kalau misalnya aku lolos seleksi, maka kemungkinan biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar seperti saat kegiatan di Pulau Jawa. Insyaallah pihak kampus akan lebih berkenan untuk membantu.
Setelah membaca seluruh peraturan di pedoman websitenya, aku tekadkan untuk segera mendaftar dan melengkapi seluruh isian form pendaftaran. Secara umum, isian data yang diminta adalah data diri, prestasi dan pengalaman organisasi serta beberapa pertanyaan yang meminta jawaban berupa essay singkat. Kurang lebih 2 hari waktu yang kuhabiskan untuk fokus melakukan pendaftaran. Bismillahirrahmanirrahiim…
***

            Beberapa minggu berlalu pasca melakukan pendaftaran, akhirnya pengumuman pun tiba. Yeay! Namaku masuk dalam salah satu list peserta yang dinyatakan lolos dan berhak untuk mengikuti School for Nation Leaders pada tanggal 30 Mei-02 Juni 2016. Tidak hanya namaku, ada beberapa nama yang juga kukenal dinyatakan lolos sebagai peserta. Ada Bang Teguh Pambudi, Kak Nurjamaliah, Bang Harry Novar. Sederet nama yang kukenal itu memang termasuk event hunters. Good, ada teman! Next, aku segera mengurusi proposal permohonan bantuan dana ke Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Riau. Berbekal proposal yang sudah disediakan panitia, kuedit sedikit lalu aku coba usulkan proposal tersebut ke rektorat.
            Awalnya sempat was-was kalau gak bakal dapat bantuan dana partisipasi dari Kemahasiswaan Rektorat. Karena setauku sudah banyak mahasiswa FKIP yang menggunakan anggaran dana tersebut untuk mengikuti kegiatan/perlombaan ke luar. Tapi betapa beruntungnya aku saat itu. Benar saja, kalau sudah rezekinya insyaallah gak akan kemana. Sisa anggaran partisipasi mahasiswa saat itu kurang lebih Rp750.000. Saat kuminta Kak Dian (staff Kemahasiswaan) mengecek berapa anggaran untuk mahasiswa jika ingin ikut kegiatan di Pulau Sumatera, jawabannya adalah Rp750.000. Aha! Masya Allah.. Alhamdulillah, ini rezekiku. Tanpa proses terlalu panjang proposalku masuk ke meja Kabag Sarana dan Prasarana untuk diproses. Berselang seminggu, proposalku di ACC oleh Pak Syafrial, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan. Ini artinya aku mendapatkan bantuan untuk kegiatan ini. Alhamdulillah ala kulli hal …
***

            Sejak dinyatakan lolos sebagai peserta, aku mulai menghubungi beberapa teman asal Riau yang kukenal yang juga lolos dalam kegiatan ini. Akhirnya, kami membuat grup Whatsapp. Ada 8 orang delegasi Riau saat itu. Ada aku, Kak Nurjamaliah, Bang Teguh Pambudi, Cica, Kak Ai, Bangun Suryadi. Kami berenam dari Universitas Riau. Ditambah satu orang dari UIN Susqa Riau, Bang Riki Rahman. Setelah diskusi panjang di grup WA, akhirnya diputuskan bahwa kami akan berangkat pada sore tanggal 30 Mei dengan menyewa sebuah travel. Sedangkan satu delegasi lagi dari Universitas Muhammadiyah Riau, Bang Harry Novar, katanya menyusul. Jadilah perjalanan kali itu kami tempuh selama kurang lebih 10-11 jam untuk sampai ke alamat yang ditunjuk panitia, sebuah balai pelatihan yang berlokasi tidak terlalu jauh dari Universitas Negeri Padang. Berangkat dari Pekanbaru sekitar pukul 18.30 WIB, tiba di Padang sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.

Delegasi Riau saat makan malam di perjalanan menuju Padang
            Sayangnya, saat itu Allah Swt mengujiku. Baru saja satu malam tidur di balai penginapan. Esok paginya ketika mengecek tas, dug! Dompetku tidak ada! Aku berusaha mencari ke sana kemari memastikan semua tas bawaanku. Tapi memang tidak kutemukan dompetku. Langsung aku berinisiatif menelfon sopir travel semalam. Aku ingin memastikan apakah dompetku ketinggalan di travelnya apa bukan. Di seberang telfon, kudengar suara si Bapak dengan logat minangnya mengatakan ia tidak menemukan dompetku sama sekali. Tapi aku sangat yakin bahwa dompetku benar-benar ketinggalan di travel tersebut. Aku berulang kali menelfon si Bapak dan memintanya untuk mengecek travelnya kembali. Kali ini si Bapak bilang bahwa mobil yang ia gunakan untuk mengantar penumpang itu sudah diantar ke cucian mobil. Aku tetap kekeuh bilang bahwa aku yakin dompetnya ketinggalan di travel. Akhirnya dengan memelas aku mengatakan, “ Pak, saya gak masalah kalau uang di dalamnya diambil semua. Yang paling penting kartu mahasiswa, atm dan kartu lainnya serta flashdisk saya kembali. Itu penting buat saya, Pak”. Di seberang telfon si Bapak menyahut, “Nanti saya coba cek kembali”.
            Selang beberapa jam dari telfon itu, aku tetap berusaha tenang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pembukaan acara yang dilaksanakan di aula Universitas Andalas. Aku bertemu dengan delegasi dari provinsi lain dan saling berkenalan. Meskipun sebenarnnya pikiranku masih tidak tenang karena masih kepikiran dompet yang hilang. Siangnya si Bapak nelfon dan bilang kalau dompetnya ditemukan si tukang cucian mobil tapi uangnya sudah tidak ada. Aku menghela nafas. Sudah kuduga akan begini akhirnya. Akhirnya aku meminta bantuan si Bapak untuk mengantarkan dompet tersebut. Si Bapak menolak untuk datang ke UNAND. Akhirnya kuminta bantuan panitia untuk menjemput dompet ke tempat si Bapak. Alhamdulillah, sorenya dompetku sudah kembali di tangan. Lengkap kartu dan flashdisknya, namun tidak ada uangnya. Entah si tukang cucian yang mengambil atau si Bapak, yang jelas ini teguran dari Allah Swt untukku agar lebih berhati-hati. Untungnya, Allah Swt sayang padaku. Aku masih menyimpan uang tabungan di dalam saku kecil tasku, sehingga uang tersebut yang kugunakan untuk akomodasi selama kegiatan di Padang. Alhamdulillah ala kulli hal…
***

            Selain mendapatkan teman baru, yang gak kalah istimewanya adalah materi yang disuguhkan dan narasumber yang dihadirkan. Ada beberapa pejabat Kota Padang yang dijadikan narasumber, ada juga beberapa mahasiswa aktivis SUMBAR yang dijadikan coach. Lalu, ada Kak Arya Sandi Yudha (salah satu staff ahli DPR RI) dijadikan narasumber. Tidak kalah bagusnya adalah materi yang disuguhkan. Coba lihat daftar silabus materinya di bawah ini yang ku copas dari buku panduan kegiatannya!
v  Inspirasi Negara Madinah di Era Rasulullah SAW dalam Pembentukan Negara Indonesia
Ø  Tujuan :
1. Mengetahui bagaimana awal pembentukan negara Madinah yang berasal dari komunitas madani yang terdiri dari komunitas lintas etnik dan agama (komunitas muslim, yahudi, pagan) kemudian menjadi negara Madinah
2. Mempelajari konsep negara, sistem sosial, dan kesepakatan politik yang terdapat dalam proses pembentukan negara Madinah dalam pembentukan basis ummah
3. Mempelajari Piagam Madinah sebagai basis konstitusi pembentukan ummah dan negara Madinah
4. Implementasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam Pembentukan Indonesia

v  Perkembangan Dakwah Islam di Nusantara: Hubungan Diplomatik, Hubungan Perdagangan, Pernikahan Politik, dan Dakwah Kultural
Ø  Tujuan :
1. Mempelajari proses perkembangan dakwah Islam di Nusantara baik dari metode dakwah Walisongo, perkembangan kesultanan-kesultanan Islam, dan dakwah ulama-ulama Nusantara
2. Mempelajari empat tahapan penting dalam perkembangan dakwah Nusantara yaitu melalui hubungan diplomatik, hubungan perdagangan, pernikahan politik, dan dakwah kultural

v  Indonesia Negara Paripurna dan Lapis Genealogi  Intelejensia  Muslim  Indonesia
Ø  Tujuan :
1. Mengurai secara lebih mendalam akan konteks historis lahirnya Pancasila sebagai landasan ideologis negara Indonesia
2. Mempelajari penafsiran dan penerapan Ideologi Pancasila secara komprehensif dalam realitas kehidupan berbangsa di Indonesia
3. Memahami konteks Indonesia Negara Paripurna secara utuh, dengan melihat Pancasila sebagai ideologi pemersatu yang menyatukan berbagai keragaman etnik, bahasa, budaya, dan agama di Indonesia
4. Mempelajari perkembangan genealogi intelenjensia muslim di Indonesia (Sarekat Islam, Persis, Muhammadiyah, NU, Masyumi, HMI, PII, IMM, PMII, KAMMI) dan pengaruhnya terhadap proses perjuangan, kemajuan, dan pembangunan Indonesia
5. Mempelajari keterkaitan ideologi pemikiran, jejaring, dan visi perjuangan intelejensia muslim Indonesia dalam mencapai konklusi dalam sinergisitas gerakan Islam menjadi komunitas ummah yang bersatu


Salah satu slide pemateri
v  Kebangkitan Turki dan Malaysia: Fenomena Kebangkitan Negara Muslim di Tengah Peradaban Global
Ø  Tujuan :
1. Mempelajari poin-poin penting kebangkitan ekonomi dan industri Turki dan Malaysia sehingga muncul menjadi negara yang bangkit dalam peradaban global
2. Mempelajari pemikiran dan pengalaman Fethullah Gulen dalam membangun civil society dan jaringan kelas menengah muslim di Turki
3. Mempelajari fenomena gerakan Post-Islamisme Turki sebagai kekuatan politik yang signifikan dalam kebangkitan Turki di Eropa
4. Mempelajari pengalaman Malaysia dalam membangun stabilitas ekonomi dan industri sehingga menjadi kekuatan ekonomi yang menonjol di Asia Tenggara
5. Mempelajari fenomena konsep Islam Hadhari sebagai salah satu konsep politik yang signifikan dalam kebangkitan Malaysia di Asia Tenggara

v  Studi Perkembangan Politik dan Ekonomi Internasional : Dinamika Kemajuan Bangsa-Bangsa dalam Perkembangan Ekonomi Dunia
Ø  Tujuan :
1. Mempelajari perkembangan politik dan ekonomi internasional, serta mempelajari berbagai faktor penting yang mempengaruhi perkembangan ekonomi dunia. 
2. Menganalisa skema pemetaan ekonomi global dan aktor-aktor yang mempengaruhinya, baik dari negara industri berpengaruh, perusahaan multi nasional, dan lembaga-lembaga keuangan internasional.
3. Mempelajari bagaimana strategi komunitas diaspora global Yahudi dan China, sebagai salah satu aktor strategis dalam membangun bisnis di berbagai negara tempat mereka melakukan diaspora.
4. Mempelajari bagaimana komunitas diaspora Yahudi dan China dalam membentuk asosiasi  dan lobi ekonomi-politik dan mempengaruhi kebijakan di suatu negara 

v Membangun Peradaban Emas 100 Tahun Indonesia: Kemajuan Ekonomi, Industri, Pendidikan,Teknologi, dan Tata Kenegaraan
Ø  Tujuan :
1. Mendiskusikan visi kebangsaan 100 tahun Indonesia merdeka dan perencanaan nasional multisektor strategis yang dibutuhkan dalam menyongsong momentum tersebut
2. Melakukan review terhadap kemajuan yang sudah dicapai Indonesia pada sektor ekonomi, industri, pendidikan, teknologi, dan ketatanegaraan
3. Merancang visi Indonesia 2045 sebagai acuan kemajuan yang akan dicapai pada sektor ekonomi, industri, pendidikan, teknologi, dan ketatanegaraan

            Sekilas melihat silabus materinya, pasti kalian akan berpikir ini pelatihan apa? Kok materinya Islami semua? Yap! Sama! Itu juga yang terpikirkan olehku ketika membaca silabus materi ini. Ternyata, organisasi penyelenggara kegiatan ini (Forum Negarawan Muda) memiliki 5 nilai dasar dan dasar utamanya adalah nilai keislaman! Sedangkan 4 nilai lainnya adalah nilai Kepemimpinan, Kebangsaan, Kemanusiaan dan Kemandirian. Masya Allah, aku baru menyadari bahwa pelatihan ini bukan pelatihan kepemudaan yang biasa. Berkali-kali kuucap syukur bisa menjadi bagian dari pelatihan ini.

Suasana saat training 
Suasana saat Focus Group Discussion
       Kurang lebih selama 3 hari kami di training dengan suguhan materi demi materi oleh narasumber mumpuni di aula Universitas Andalas. Di akhir kegiatan, panitia sedikit menjelaskan tentang Forum Negarawan Muda. Ternyata organisasi ini ialah organisasi baru yang usianya kurang lebih masih satu tahun. Organisasi ini merupakan inisiasi dari alumni School for Nation Leaders 2015 yang diadakan oleh Dompet Dhuafa. Tujuan organisasi ini dibentuk ialah untuk mencetak para negarawan muda Indonesia yang berkhidmat untuk kepentingan rakyat dan mampu menjadi penggerak arah bangsa di masa depan nantinya. Sesuai tagline yang diajarkan saat pelatihan ini : Negarawan Muda, Belajar Merawat Indonesia! Ya, melalui pelatihan ini diharapkan muncul kader-kader unggul yang mau merawat bangsanya yang akan terus dibina melalui organisasi Forum Negarawan Muda.
Di akhir kegiatan, kami peserta SNL 1 2016 telah dibagi menjadi beberapa kelompok dan tiap kelompok dapat tugas untuk menjalan proyek sosial yang telah disepakati di dalam kelompok tersebut. Rentang waktu mengerjakan proyek tersebut kurang lebih 3 bulan dan akan dievaluasi di School for Nation Leaders 2 di Bulan November mendatang. Wow! Ternyata pelatihan ini kontinu dan tidak hanya sampai di sini.
            Aku dan kelompokku menamai tim kami dengan “Bung Hatta Muda”. Karena pada saat itu nama kelompok diharuskan nama-nama tokoh nasional bangsa. Proyek sosial yang kami rencanakan adalah pembuatan buku Bung Hatta Muda yang berisikan tulisan-tulisan inspiratif seluruh peserta School for Nation Leaders 1. Rencananya, keuntungan penjualan buku setelah terbit akan didonasikan ke panti sosial. Does it work? Let’s see!

***
            Selain mendapatkan materi pelatihan, kami juga diajak untuk olahraga belajar bela diri. Wow, aku jadi teringat waktu SMA dulu belajar pencak silat ala SMI. Kecil-kecil gini dulunya aku sempat terpilih menjadi tim training pencak silat sekolah. Tapi sayangnya aku tidak menekuni yang satu ini, hingga gugur menjadi peserta andalan training untuk ikut kompetisi silat saat SMA. Well, back to the story! Selain berlatih bela diri ringan, kami juga diajak berkeliling di perpustakaan Universitas Andalas. Kami juga diajak untuk makan malam dan temu ramah bersama Wali Kota Padang. Ada lagi yang lebih seru, diajak keliling Kota Padang dan ke Museum Adithyawarman!


Tampak luar perpustakaan Universitas Andalas. Katanya ini kampus Power Rangers karena arsitektur bangunannya yang unik!
Usai latihan bela diri ringan

Suasana temu ramah dan makan malam bersama Wali Kota Padang

Saat mengunjungi Museum Adithyawarman

Setelah empat hari mendapatkan materi pelatihan, tibalah masanya perpisahan. Huh, kebiasaan yang selalu hadir setelah adanya perpisahan! Banyak dari kami yang memutuskan untuk pulang ke daerah asal masing-masing malam hari setelah acara penutupan di sore hari tanggal 2 Juni 2016. Satu persatu tiap delegasi dijemput travel sejak sore usai penutupan. Ada yang menuju bandara, ada juga yang berjalan-jalan dulu di Bukit Tinggi. Ada juga yang pulang keesokan paginya. Bagaimana dengan kami yang dari Riau? Mengingat dan menimbang bahwa masih banyaknya tumpukan tugas kuliah yang harus dikejar untuk diselesaikan saat itu, akhirnya kami memtuskan untuk pulang malam itu juga menggunakan travel. Berbeda dengan perjalananku di beberapa kota lainnya, kali ini sedikitpun tidak ada sesi jalan-jalan. Tuntutan waktu yang mepet dengan UTS dan menuju UAS saat itu membuat kami lebih mengutamakan kembali ke kampus dengan segera.
Finally, setelah melalui perjalanan kurang lebih 10 jam, tibalah kami di Kota Pekanbaru. Aku memastikan kembali semua barang bawaanku sebelum benar-benar turun dari travel. Tidak ingin kejadian seperti saat pergi terulang kembali!
***

Alhamdulillah, Alhamdulillah …
Niat hati ingin mengejar sertifikat nasional untuk tambahan poin nilai sertifikat Pemilihan Mawapres Nasional, malah dapat poin plus plus di Kota Padang! Ya, ilmu baru, pengalaman baru, jaringan baru, sahabat-sahabat baru dan komunitas baru adalah nilai plus yang jauh lebih berharga kudapatkan di sini.
Allah SWT Maha Baik. Aku mintanya satu, ia berikan banyak hal lebih dari yang kumau.
Fabiayyialairabbikumatukadzibaan …
 Sampai jumpa di School for Nation Leaders 2!

Foto yuk foto!

Indahnya kebersamaan sarapan di teras UNAND! 

Kata sambutan perwakilan pengurus pusat Forum Negarawan Muda

Makan siang!

Suasana saat materi
Materi dari Arya Sandi Yudha
Foto bersama salah satu narasumber

Usai makan malam dan temu ramah Wali Kota Padang

Tim Riau lagi diskusi jadwal pulang


Anak Kominfo begini nih kerjaannya. Alasannya : dokumentasi

Mampir foto tapi banyak bocornya wkwkwk

Sea!

Ini kelompok Bung Hatta Muda

Hey you, see you on School for Nation Leaders 2!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar..