“Pikiran kita mungkin
tak mampu merekam tiap memori yang pernah kita lalui. Tapi setidaknya, tulisan
mampu mengababadikan beberapa ingatan…”
Holoaa, udah
lama gak nulis di blog karena kesibukan di dunia nyata yang nyatanya memang
susah dan teramat susah untuk ditinggalkan. Hehee.. Kebiasaanku ialah
menceritakan setiap perjalanan yang aku lakukan. Entah itu perjalanan di Riau
atau pun di luar Riau. Perjalanan yang kumaksudkan di sini ialah pergi ke suatu
tempat untuk menunaikan suatu kewajiban dengan membawa sebuah misi.
Oke, kali
ini aku bakal cerita tentang salah satu perjalananku yang tidak kalah awesome
dengan perjalanan sebelum-sebelumnya. Jadi, ceritanya sekitar dua bulan yang
lalu ( ya ampun baru nyadar kalau udah lama banget ternyata haha) tepatnya
tanggal 16-18 Oktober 2015 aku mengikuti Youth Media Festival 2015. Kalau
misalnya kamu googling dengan hastag #YMF2015 pasti bakalan banyak info-info
atau berita seputar YMF alias Youth Media Festival yang muncul. Apa itu YMF?
YMF adalah sebuah kegiatan yang super duper kece yang diadakan oleh Youth
Center PILAR(Pusat Informasi dan Layanan Remaja) PKBI, Jawa Tengah. Ini
merupakan event tahunan yang rutin diadakan oleh PILAR untuk mempertemukan
pemuda-pemuda inspiratif se-Indonesia. Kegiatannya berupa grand seminar dan
kelas paralel. Aku bakal jelasin apa aja kegiatan selama di sana di next
paragraph. Tetap lanjut baca ke bawah ya J
Untuk menjadi
peserta YMF ini ada dua jalur, yaitu jalur scholarship dan regular.
Alhamdulillah setelah melalui proses seleksi pengiriman data dan dua artikel,
aku lolos sebagai peserta scholarship. Peserta scholarship ini bebas dari biaya
dan penginapan selama di Semarang, tapi flight ticket menuju Semarang
ditanggung oleh masing-masing peserta. Nah, setelah dapat pengumuman lolos
awalnya aku udah pesimis gak bakalan bisa berangkat ke Semarang. Kenapa? Ya
apalagi kalau bukan masalah dana. Sebelumnya aku udah bolak-balik ke rektorat
kampus buat ngajuin permohonan dana untuk program AISEF Loy Krathong di
Thailand. Dari lebaran haji kemarin juga pas balik kampung aku udah pusing
mikirin gimana dapetin dana buat bisa ke Thailand. Tapi hasilnya kampusku gak
bisa ngasih biaya penuh buat ikut program ke Thai yang biayanya hampir mendekati
10juta-an, itu juga baru cuma buat fee registration plus flight ticket
Indonesia-Thailand pulang pergi. Ya, waktu itu harga rupiah emang jatuh
sejatuh-jatuhnya, menyentuh angka Rp15.000. Pihak dekanat FKIP juga gak
mendukung untuk ikut program yang ke Thai ini, alasannya dana dari kampus gak
ada. Keluarga juga gak terlalu mendukung karena biayanya emang mahal. Huaaaa
pokoknya kalau ingat detik-detik ngajuin proposal buat ke Thailand itu bawaannya
pengen nangis, kesabaran emang beneran diuji. Setelah mempertimbangkan semuanya
dengan matang, akhirnya program ke Thai yang seharusnya aku ikuti di tanggal
22-27 November kemarin aku batalkan. Pasti Allah bakal ganti dengan yang lebih
baik lagi nanti. Aamiin.
Oke, back to
the main topic. Gagal ke Thailand gak menyurutkan langkahku buat ngajuin
proposal permohonan bantuan dana ke kampus buat ikutan YMF yang di Semarang
ini. Alhamdulillah, tanpa membutuhkan proses yang terlalu rumit seperti
sebelumnya pihak kampus mau membiayaiku untuk mengikuti program ini.
Seharusnya, dari Riau ada 3 orang yang berangkat buat ikutan YMF ini. Tapi,
karena yang satunya lagi ada agenda bersamaan di Jakarta jadinya dari Riau
cuuma berangkat dua orang, aku dan salah seorang seniorku (kadisku tahun
lalu,Kepala Dinas Kominfo BEM FKIP 14/15).
Setelah dapat bantuan dari kampus, next minta
restu sama mama. Alhamdulillah mama juga ngasih izin. Setelah dapat bantuan
dana, kekhawatiran lain yang muncul adalah masalah bisa berangkat atau tidaknya
ke Semarang, karena saat itu Riau lagi ng-trend dengan negeri khayangannya
alias asap! Tapi, Alhamdulillah Allah Swt mempermudah perjalananku dengan
menurunkan hujan yang lebat tepat sehari sebelum hari keberangkatan. Jadi,
tepat tanggal 15 Oktober 2015 aku bisa terbang ke Semarang dengan lancar.
Alhamdulilllah…