Alhamdulillah kali ini aku bisa nge posting essay ku yang pertama. Berbeda dengan tulisan yang lainnya, kali ini aku nyoba nulis essay fisika.. Yap, sebenarnya pembuatan essay ini guna memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen Fisika Dasar II di semester 2. Alhamdulillah, aku sangat menyukai tugas ini. Tugas yang indah di akhir semester 2 :)
Semoga bisa bermanfaat bagi semua ^.^
Sistem Magnetik Bumi, Salah Satu Kekuasaan
Sang Pencipta
Oleh : Tengku Novenia Yahya
Magnet,
satu kata ini mungkin tak asing lagi di telinga kita. Apalagi bagi orang-orang
yang kesehariannya berkutat dengan ilmu fisika pastilah sudah tahu jika
berbicara mengenai magnet maka pasti akan berhubungan dengan fisika.
Mungkin
beberapa dari kita yang mendengar kata magnet , pikirannya akan langsung
terlintas ke masa kecil. Ya, masa kanak-kanak yang dengan asyiknya akan riang
gembira ketika bermain dengan dua benda berbentuk batangan atau bulatan
berwarna hitam pekat apabila didekatkan akan saling tarik menarik atau saling
tolak menolak. Di masa kanak-kanak, sungguh hal semacam ini dianggap sebagai sebuah permainan yang
sangat menyenangkan. Namun, tentu saja sebagai anak-anak belum tahu bahwa itu
adalah benda magnetik dan belum sempat terfikir mengapa hal itu bisa terjadi. Kejadian
yang dianggap menyenangkan bagi anak-anak itu adalah karena adanya efek yang
ditimbulkan oleh medan magnet di sekitar dua batangan logam besi tersebut.
Baik,
saya akan jelaskan dari mana asal muasal magnet yang dari tadi sudah saya
sebut-sebut. Dari web586.blogspot.com
yang saya baca, dikatakan bahwa pada zaman dahulu kala, terdapat batu-batuan
berwarna gelap yang ditemukan di Asia Kecil, tepatnya di daerah Magnesia.
Batu-batuan itu disebut magnet karena ditemukan di Magnesia, sesuai dengan nama
tempat ditemukannya. Batu-batuan magnet tersebut dapat menarik benda-benda yang
terbuat dari besi dan beberapa bahan lainnya. Berdasarkan sejarah ditemukannya
magnet ini, dapat disimpulkan bahwa magnet adalah kemampuan suatu benda untuk
menarik benda-benda lain yang berada disekitarnya.
Sedangkan
menurut Wikipedia , yang dimaksud dengan magnet adalah suatu objek yang
mempunyai suatu medan magnet. Medan magnet itu sendiri merupakan daerah di
sekitar magnet di mana magnet lain masih dapat dipengaruhi oleh gaya magnet
jika berada pada daerah itu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa magnet adalah benda
yang memiliki medan magnet yang dapat menarik benda-benda lain di sekitarnya.
Selain
memiliki medan, magnet juga memiliki garis gaya yang disebut dengan garis gaya
magnet. Garis gaya magnet adalah garis yang berasal dari kutub utara menuju
kutub selatan. Untuk membuktikan hal ini, mungkin beberapa di antara kita yang
membaca esay ini pernah melakukan eksperimen sederhana sewaktu SD atau SMP,
yaitu dengan cara menyebarkan serbuk besi di atas sebuah kertas. Di bawah
kertas tersebut kita dekatkan sebuah benda magnetik. Maka kita akan melihat
bahwa serbuk besi tersebut akan mengatur posisinya sendiri secara langsung dengan
jelas membentuk garis di sekitar magnet yang menggambarkan garis gaya. Semakin
kuat pemusatan serbuk besi tersebut, maka akan semakin kuat pula daya
magnetnya. Maka, kita dapat menyimpulkan bahwa kekuatan medan magnet bertindak
sebagai sejumlah garis gaya per unit area. Salah satu sifat menarik dari garis
gaya magnet itu adalah mereka tidak saling berpotongan satu sama lain atau
bertabrakan pada satu titik.
Garis gaya magnet
(spektrum magnetik)
Sumber:
sepenggal.wordpress.com
Selama
ini jika berbicara mengenai benda-benda magnetik maka yang terbayang di pikiran
kita adalah logam-logam besi berwarna hitam. Padahal, ada benda sangat besar
yang juga merupakan benda magnetik. Bumi ! Ya, tanpa kita sadari bumi yang
merupakan tempat kita berpijak ini mempunyai sifat magnetik. Bumi diibaratkan
sebagai magnet raksasa. Layaknya sebuah magnet, maka bumi pun memiliki dua kutub
magnet, yaitu kutub utara dan selatan. Sebagai kutub bumi yang berlawanan dan
saling tarik menarik satu sama lainnya, maka garis gaya magnet akan selalu
bergerak dari kutub utara ke kutub selatan.
Dari
beberapa sumber yang saya baca, ternyata kutub magnet bumi dengan kutub geografis
bumi belawanan. Kutub utara magnet merupakan kutub selatan bumi, sedangkan
kutub selatan magnet merupakan kutub utara bumi. Karena bentuk bumi bulat, maka
sumbu bumi dapat kita anggap sebagai magnet batang yang besar.
Kita
pastinya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya kompas. Apalagi bagi
orang-orang yang hobi dengan aktivitas pramuka pasti sudah kenal dekat dengan
yang namanya kompas. Kompas yang digunakan sebagai penunjuk arah ini pasti selalu
menunjuk ke arah utara dan selatan. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata
hal ini ada kaitannya dengan sistem magnet bumi yang sedang dibahas pada esay
ini.
Jarum kompas selalu menunjuk ke arah utara dan
selatan disebabkan karena tertarik oleh kutub selatan dan kutub utara magnet
bumi. Kutub utara jarum kompas tertarik oleh kutub selatan magnet bumi yang
berada disekitar kutub utara bumi. Sedangkan kutub selatan kompas tertarik oleh
kutub utara magnet bumi yang terdapat di sekitar kutub selatan bumi.
Kutub
utara dan kutub selatan magnet bumi tidak akan berhimpit dengan kutub utara dan
kutub selatan bumi. Hal ini menyebabkan kutub utara dan kutub selatan magnet
jarum kompas tidak menunjukkan arah utara dan selatan geografis, sehingga hal
ini akan membentuk sebuah sudut yang disebut Deklinasi (D). Sudut deklinasi
merupakan sudut yang dibentuk oleh kutub utara-selatan jarum kompas terhadap
arah utara-selatan geografis.
Berikut
gambar bumi, medan magnet bumi dan hubungannya dengan arah jarum kompas :
Di daerah yang letaknya tepat di atas
garis khatulistiwa, akan terlihat bahwa posisi jarum kompas berada dalam
keadaan seimbang. Tetapi, jika kompas dibawa mendekati kutub geografis bumi maka
jarum kompas akan condong ke atas atau ke bawah. Saat kompas dibawa mendekati
kutub utara geografis bumi, maka kutub utara jarum kompas akan condong ke bawah
karena tertarik oleh kutub selatan magnet bumi. Sedangakan saat kompas dibawa
mendekati kutub selatan geofrafis bumi, kutub selatan jarum kompas condong ke
bawah karena tertarik oleh kutub utara magnet bumi. Kemiringan jarum kompas itu
akan membentuk sudut inklinasi. Sudut inklinasi merupakan sudut yang dibentuk
oleh jarum kompas terhadap permukaan bumi.
Subhanallah, ternyata bumi ciptaan
Allah SWT yang merupakan wadah kehidupan manusia ini juga memiliki sifat-sifat magnet.
Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa bumi kita diibaratkan sebagai sebuah
magnet yang besar. Ini artinya kita selalu berada di bawah pengaruh medan
magnet. Medan magnet tersebut otomatis mempengaruhi gerakan-gerakan seluruh
makhluk yang ada di bumi. Tidak hanya mempengaruhi organisme-organisme kecil
saja, tetapi juga mempengaruhi manusia. Lantas, apa sebenarnya material yang
dikandung oleh bumi sehingga menyebabkan bumi memiliki magnet ? Baik, mari saya
jelaskan.
Medan magnet bumi ternyata bersumber dari
dalam bumi itu sendiri dan medan magnet ini berubah berdasarkan waktunya. Berdasarkan
teori yang dikemukakan oleh W.M. Elasasser dan E.C. Bullard yang disebut dengan
teori magnetohidrodinamik menyatakan bahwa
di dalam inti bumi terdapat aliran fluida yang terionisasi, sehingga
menimbulkan aksi dinamo oleh dirinya sendiri (Self-exiting dynamo action) yang dapat menimbulkan medan magnet
bumi.
Dalam
ilmu geofisika, teori dynamo adalah teori yang mengusulkan mekanisme
penghasilan medan magnet oleh bumi, planet lain, dan bintang. Teori ini
menjelaskan proses saat cairan yang berotasi, berkonveksi, dan konduktif secara
elektrik dapat menghasilkan medan magnet dalam waktu yang lama. Ada tiga syarat
agar dinamo dapat beroperasi, yaitu: (1) medium cairan yang konduktif secara
elektrik, (2) energi kinetik yang dihasilkan oleh rotasi planet, dan (3) sumber
energi internal untuk mengarahkan gerakan konvektif dalam cairan.
Medan
magnet yang terbentuk akan menimbulkan magnetosfer.
Magnetosfer merupakan lapisan medan magnet yang menyelubungi benda angkasa, termasuk
bumi. Molekul di dalam inti bumi yang pada umumnya berwujud ion selalu bergerak
dengan sangat cepat karena suhu dan pengaruh medan gravitasi serta gerak rotasi
bumi. Hal ini akan menimbulkan arus listrik yang menciptakan medan magnet
raksasa yang disebut magnetosfer.
Lantas,
kita pantas mengajukan sebuah pertanyaan, apa sebenarnya tujuan sang pencipta
menciptakan magnetosfer ini? Sebab segala sesuatu di alam jagad raya ini pasti
memiliki tujuan diciptakan. Magnetosfer berfungsi sebagai penangkal petir bagi
bumi. Artinya, lapisan ini berfungsi untuk menangkal radiasi berbahaya yang berasal
dari matahari seperti : partikel alpha, beta, atau angin surya dan semburan
massa korona (coronal mass ejection, CME). Ketika radiasi-radiasi itu
menghujani bumi, magnetosfer akan memantulkan sebagian besar radiasi dan
menyerap sisanya dan akan langsung diarahkan menuju kutub, akibatnya terjadi reaksi
tumbukan dengan lapisan atmosfer dan akan muncullah sebuah fenomena indah,
yakni aurora.
Jika
ditinjau dari fungsi magnetosfer ini , maka sungguh mulia tujuan sang khalik
menciptakan magnetosfer. Lapisan magnetik ini merupakan pelindung bagi semua
makhluk dari serangan partikel berbahaya, termasuk badai matahari. Magnetosfer
bekerja layaknya seperti tameng, yakni membelokkan setiap partikel yang
menghampirinya. Badai matahari itu sendiri nantinya akan dibelokkan ke arah
kutub bumi. Di sinilah tameng kedua sudah menunggu dan siap untuk menghancurkan
badai kiriman matahari. Tameng kedua tersebut adalah lapisan atmosfer yang
terdapat pada ketinggian 80 kilometer di atas bumi. Di daerah ini, badai
matahari akan disaring oleh medan magnet bumi. Akibatnya, badai yang semula
berbahaya akan melepaskan energinya melalui cahaya dengan berbagai warna yang
selanjutnya dikenal dengan aurora.
Magnetosfer bumi
menepis radiasi matahari
Sumber:
versesofuniverse.blogspot.com
Menurut
beberapa ilmuan ruang angkasa, kutub-kutub magnetis bumi akan selalu mengalami
pergeseran dalam jangka waktu yang panjang. Peristiwa pembalikan kutub ini
bukanlah peristiwa yang terjadi hanya dalam sekejap mata saja. Setiap
pembalikan magnetis akan berlangsung selama ribuan tahun. Pergeseran
kutub-kutub magnetis ini akan menyebabkan pertukaran posisi, yaitu kutub yang
sekarang menjadi kutub utara magnetis akan bergeser sedemikian rupa sehingga
kelak menempati lokasi kutub selatan magnetis dan begitu juga sebaliknya.
Berdasarkan
survey yang telah dilakukan oleh para ahli , fenomena pembalikan kutub-kutub
magnetis ini telah terjadi beberapa kali. Sepanjang 5 juta tahun terakhir
pembalikan kutub magnetis bumi terjadi rata-rata setiap 0,2 hingga 0,3 juta
tahun sekali. Namun, sepanjang setengah milyar tahun terakhir, variasi periode
pembalikan kutub magnetis bumi memiliki rentang dari 5.000 tahun hingga 50 juta
tahun.
Pergeseran posisi titik kutub magnetis utara
(kiri) dan selatan (kanan) dari tahun ke tahun.
Sumber : NOAA,
2012.
Jika kutub medan magnet akan mengalami
peristiwa pembalikan pada waktu tertentu, maka pertanyaannya adalah apakah akan
ada efek yang ditimbulkan dari pembalikan tersebut? Jawabannya ya, tentu saja
ada. Dari sebuah artikel yang saya baca pada www.erabaru.net disebutkan bahwa dalam kurun waktu 200 tahun terakhir ini medan magnet bumi kian melemah
hingga 15%. Para ilmuwan menyebutkan, bahwa hal ini mungkin merupakan salah
satu tanda akan membaliknya kutub magnet bumi. Menurut para ilmuan yang
disebutkan dalam artikel itu, apabila hal ini terjadi maka akan menyebabkan
kerugian yang sangat besar bagi kehidupan di bumi.
Dalam artikel itu dijelaskan bahwa sebuah
informasi yang dilansir dari Daily Mail Inggris menyebutkan bahwa jika terjadi
pembalikan kutub magnet bumi, maka angin matahari dapat melumpuhkan jaringan
kawat listrik, perubahan dramatis dalam iklim bumi, timbulnya lubang ozon, dan peningkatan
drastis penyakit kanker, serta mungkin akan berdampak kehancuran pada umat
manusia.
Lebih
lanjut dikatakan bahwa jika terjadi pembalikan kutub secara ekstrem maka medan
magnet dan atmosfer yang merupakan tameng bumi akan melemah selama ribuan
tahun. Magnetosfer dan atmosfer yang tadinya menjadi pertahanan bumi yang
melindungi seluruh mahkluk di bumi akan terbuka lebar. Hal ini akan menyebabkan
masuknya sinar kosmik.
Menurut
Dr Forsyth, sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketika medan magnet bumi
melemah, maka penutupan terhadap lapisan awan akan meningkat dan juga akan
menyebabkan terjadinya peningkatan lubang ozon kutub. Dampak yang ditimbulkan
terhadap belahan bumi utara akan lebih terasa, yakni sebesar 40% ozon di dalam
area lubang ozon mungkin akan lenyap. Hal ini tentu saja jauh lebih besar jika
dibandingkan saat ini.
Selain
itu, ada juga peneliti yang menyebutkan bahwa akan banyak burung dan ikan yang dapat
merasakan arah medan geomagnetik dan bermigrasi atas dasar ini atau mencari
makan di perairan yang gelap gulita. Ketika terjadi perubahan medan magnet yang
menyebabkan mereka tidak bisa lagi mengandalkannya untuk mengidentifikasi arah,
maka spesies ini dan beberapa spesies lain yang ketahanannya relatif lemah
mungkin mengalami kepunahan secara mendadak.
Akan tetapi, di sisi lain beberapa
ilmuan optimis bahwa adanya pembalikan medan magnet bumi ini tidak akan
menimbulkan “malapetaka” yang besar bagi manusia. Sebab, selama ini juga telah
pernah terjadi pembalikan medan magnet kutub, tetapi tidak terbukti memberikan
dampak yang memusnahkan jutaan manusia di dunia. Hal ini juga dikarenakan meski
terjadi pembalikan kutub-kutub magnetis, garis-garis gaya geomagnet tidaklah
menghilang.
Dari paparan yang saya jelaskan
tadi, maka jelas kita dapat mengambil hikmah bahwa segala sesuatu yang ada di
bumi ini diciptakan sedemikian rupa terstruktur dan memiliki manfaat yang sangat
besar bagi umat manusia. Coba bayangkan apa yang akan terjadi jika bumi tidak
memiliki magnetosfer? Mungkin kita semua yang ada di bumi ini akan punah
perlahan-lahan karena tidak sanggup melawan material-material berbahaya yang
datang dari luar bumi.
Sudah
sepantasnya kita senantiasa bersyukur kepada sang pencipta atas segala nikmat yang
diberikan-Nya. Sistem medan magnet bumi merupakan salah satu bukti nyata kekuasaan
Sang Pencipta dan merupakan bukti bahwa Sang Khalik sangat mencintai hamba-Nya.
Satu lagi, terbukti bahwa fisika itu bukan hanya sekedar ilmu hitungan-hitungan
saja, namun merupakan ilmu yang sangat unik dan indah jika kita mau memahami
maknanya dalam kehidupan nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar..