Buka-buka
folder lama di laptop, eh nemu yang satu ini ^.^ Puisi amatiran ciptaanku
sendiri yang waktu itu aku bawain di Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Waktu itu alhamdulillah aku mewakili Provinsi Riau di ajang Festival Lomba Seni
Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2012, tepatnya cabang Cipta dan Baca Puisi. Yah, walau pun belum bisa mengharumkan nama
Provinsi Riau di Nasional jadi juara, tapi lumayan lah jadi finalis 15 besar
udah bangga . Hehe.. Puisi ini aku siapin seminggu sebelum keberangkatan ke
Lombok. Jadi waktu itu ceritanya lagi di karantina di Nuansa Hotel Pekanbaru.
Pelatihnya salah satu penyair Riau, Bapak Herman Rante. Wiih, seneng banget dah
pokoknya bisa dilatih sama si penyair Riau . Berharapnya nanti suatu saat bisa
bawa nama Riau lagi di lomba apa pun itu . Aamiin :')
Nih dia
puisinya ^.^
Lancang
Kuning
Karya :
Tengku Novenia Yahya
Tersebutlah
kisah
di tanah
melayu
Dua patih
gagah perkasa
di bawah
tahta Datuk Laksmana
Konon
katanya,
Panglima
Umar
nan arif
bijaksana
Panglima
Hasan
nan pemuja
segala
Dua darah
bertali persahabatan
Mengemban
amanah kerajaan
Namun,
sayang tuan dan puan
Kesetiakawanan
pudar seketika
kala
Panglima Umar berlabuh
pada purnama
negeri
Sayang tuan
dan puan,
Kalbu
Panglima Hasan tak bening
Aortanya
membuncah
menyusun
siasat yang paling keparat
untuk
memusnahkan Umar
Rupanya,
ia
menginginkan purnama negeri jua
Pawang, Bomo
dijadikan kambing hitam
Demi
tegaknya sebuah dermaga
nan elok
menawan
gagah di
tepi samudra
Ia lah
"Lancang Kuning"
Tapi,
Lancang
Kuning tak kan berlayar
Sebab tak
ada tumbal bersamanya
Maka,
Fitnah
merebak di Tanjung Jati
Larangan
menjala oleh Bathin Sanggoro
Umar berlayar
Menguak
kebenaran
Menegakkan
keadilan
Tinggallah
Purnama seorang
Apalah daya
Purnama jika tak berpayung ?
Apalah daya
Purnama yang tengah mengandung ?
Apalah daya
Purnama melawan Hasan
yang membabi
buta ?
Hingga
ia menjadi
tumbal malam 15 purnama
Di bawah
ukiran Lancang Kuning
Darahnya
membanjir di bibir lautan
Sayup-sayup
sisa tangisnya terdengar
Sesudah itu,
Sengketa dua
panglima tak terelakkan
Pertempuran
gemilang hebat-hebatan
Hingga
merenggut nyawa Hasan
Panglima
Umar melarikan Lancang Kuning
Tapi,
Badai
menghadang
menghantam
Lancang
Kuning pecah di tengah lautan
bersama
kepingan luka dalam
jiwa yang
miris
raga yang
diperbudak emosi
Lancang
Kuning,
Legenda bumi
melayu
Patah tumbuh
hilang berganti
Kalah jadi
arang
Menang jadi
abu
*Pekanbaru
,,
Kamis, 14
Juni 2012 at 00.30 WIB
@Nuansa
Hotel
Pas di
Lombok banyak pengalaman yang didapat. Bertemu teman dari 33 provinsi se
Indonesia. Karena aku bawain puisi yang judulnya Lancang Kuning, di sana aku
terkenal dengan panggilan "Lancang Kuning" -___- Hihii tapi bangga
sih bisa memperkenalkan cerita dari bumi melayu Riau sendiri. Haaah rasanya
pengen ngulang masa-masa itu lagi :"D
Ini waktu lagi baca puisi di Lombok @SMAN 5 Mataram
Ini dia kontingen Riau yang menjadi delegasi Riau di FLS2N 2012 :)
Alhamdulillah walau pun gak menang, setidaknya jadi finalis :')
Siap lomba kita jalan-jalan ke Pantai Senggigi , Lombok :)
Nah ini dia 3 orang dewan juri Lomba Cipta dan Baca Puisi FLS2N 2012 ^^
Dapat undian pertama. So amazing -.-
Foto bersama dewan juri dan teman-teman dari Jawa Barat ^.^
Kita juga singgah ke tempat pembuatan mutiara asli di Lombok :)
Mutiara asli di pabrik pembuatannya langsung ^.^
Huaaa negeri di atas awan ^.^
Pulang kembali ke Riau disambut dengan bunga mawar dari Dinas Pendidikan Riau :')
Ini lagi di bandara SSQ II Riau ^^
Fabiayyiaalaairabbikumatukazzibaan.. Tak terhitung nikmat yang Allah berikan :')
Sangat bersyukur bisa dihadiahkan Allah SWT pengalaman yang indah seperti ini kala kelas 2 SMA :')
Berharapnya nanti suatu saat Allah SWT masih memberikan kesempatan serupa untuk mengelilingi Indonesia tercinta. Aamiin ya rabb..
Puisinya kayak cerita Tengku... pasti nilai praktek puisi bahasa Indonesianya di atas 90 kan... hahahaha
BalasHapusHehee iya sengaja. Pelatihnya nyuruh buat puisi yg model begitu -_-
BalasHapusHahaha enggak pernah dikasih tau dapet nilai brapa sih kalau praktek puisi -.-
Begitu masuk blog ini langsung denger lagu kupu2 cinta sigma.... sambil baca puisinya kjadi gimana gitu,,, salut buat kamu.... Semoga selalu sukses....
BalasHapus