Menurut salah satu buku yang pernah aku baca ( lupa judulnya apa ) , " tebarkanlah tulisanmu pada dunia " , "share your world to the world " . So, atas dasar semangat inilah aku nge posting opini ini setelah sebelumnya aku posting artikel tentang Pancasila :D Yaa barangkali ada yang butuh referensi bacaan tentang kurikulum 2013 yang pro-kontranya sampe sekarang gak ada habis-habisnya, maka tulisan di bawah ini mungkin bisa sedikit membantu mindset anda :)
Kurikulum
2013, Yes or No ?
Kurikulum 2013 menjadi trend topik
belakangan ini. Hampir setiap media massa memberitakan hal mengenai
implementasi kurikulum 2013. Ada yang memberikan tanggapan positif dan ada pula
yang memberikan tanggapan negatif. Berbagai kalangan masyarakat pun ramai yang ikut
menyuarakan pendapatnya mengenai program baru Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia ini, mulai dari guru , murid orang tua bahkan
mahasiswa/mahasisiwi ikut berkomentar .
Saya pribadi lebih setuju dengan
pendapat yang memberi respon positif. Menurut saya pemerintah sudah mengambil
langkah yang tepat untuk melakukan pergantian kurikulum, sebab pergantian
kurikulum memang merupakan salah satu program wajib Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan yang dilakukan setiap 5 tahun sekali. Tujuannya adalah untuk
melakukan evaluasi dan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Menurut Sukemi, staf khusus Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bidang Komunikasi dan Media ,
kurikulum 2013 merupakan konsep pendidikan hyang membangun karakter kejujuran bagi peserta didik (www.litbang.kemdikbud.go.id).
Ini artinya kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mengutamakan pendidikan
berkarakter.
Jika kita tinjau di lapangan tak dapat
dipungkiri bahwa karakter merupakan masalah yang sangat krusial yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia saat ini. Melihat moral anak bangsa sekarang yang sangat
memprihatinkan maka kurikulum 2013 ini memang merupakan salah satu langkah yang
tepat bagi pemerintah untuk membenahi karakter anak bangsa melalui pendidikan.
Salah satu alasan beberapa pihak tidak
setuju dengan kurikukulum 2013 adalah karena adanya pengintegrasian mata
pelajaran IPA dan IPS ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD. Padahal hal
ini jelas sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap
bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia. Di tengah pesatnya arus globalisasi
identitas bahasa Indonesia semakin tenggelam. Maka melalui kurikulum 2013 menunjukkan
bahwa pemerintah telah mengambil solusi yang tepat untuk meningkatkan
nasionalisme bangsa.